Putra Indonesia telah teracuni_Goresan luka

Putra Indonesia telah teracuni_Goresan luka-

Putra Indonesia telah teracuni_Goresan luka-Internet merupakan sumber informasi yang sangat komplek, saking kompleknya hampir semua informasi ada di internet baik yang positif maupun yang negatif.  Namun saya rasa masih banyak hal-hal negatif yang mungkin menjadi dampaknya, terutama bagi mereka yang masih remaja dan anak-anak. 

Dengan adanya internet yang semakin kencang anak-anak tentunya dapat berselancar dijejaring sosial, menggunakan akun semacam facebook, twitter, instagram dan  lain-lain. Itu merupakan hal yang buruk untuk perkembangan otaknya dalam mengenal dunia luar, namun yang menjadi masalah adalah anak-anak sering kali merasa asik dengan dunianya sendiri sehingga lupa untuk mengerjakan kewajibannya sebagai pelajar. 

Ya sering kali anak malas sekali disuruh belajar ketika sudah bersama gadgetnya yang lebih menarik. Bukan hanya masalah media sosial saja yang membuat anak-anak betah berlama-lama didepan ponselnya, namun kerena untuk era sekarang ini sudah zamannya game online, sehingga anak-anak akan merasa lebih asik memainkan game dengan melakukan chat bersama teman onlinenya. Bermain game dengan rentan waktu yang lama juga tidak baik untuk kesehatan mata sang anak, selain itu terlalu sering berselancar didunia maya akan mendidik anak menjadi pribadi yang kurang aktif didunia nyata. Dia akan lebih aktif dan cerewet didunia maya, namun kalau diajak ngobrol didunia nyata sudah seperti robot saja, diam membisu. 

Yang lebih parahnya lagi dengan adanya internet yang semakin maju pesat, yang tadinya file besar tidak mudah untuk dimuat sekarang konten videopun dapat diputar dengan lancar hanya dengan satu sentuhan. Hal ini sudah bukan masalah waktu yang berdampak malas belajar,namun lebih membahayakan lagi. Ketika situs-situs dewasa disebarluaskan melalui media sosial, anak-anak mungkin tidak tahu kalau itu adalah situs dewasa, dan karena penasaran tentu membukanya. 

Ya memang karena penasaran akhirnya dibuka, apalagi yang namanya anak-anak itu mempunyai rasa penasran yang sangat tinggi, maka segeralah mempelajari hal yang tak semestinya untuk dilakukan untuk umur yang masih terlalu polos. Ketika hal tersebut terjadi maka besar kemungkinan untuk segera mempraktekannya, ini yang membuat generasi muda kita hancur. 

Contoh kasus Yuyun 14 tahun yang merupakan salah satu siswi smp diperkosa 14 anak, yang diantaranya kaka kelas dan tetangganya. Bahkan sampai tewas, karena digilir dan diperlakukan seperti binatang. Sungguh tragis hal ini, dari mana pemikiran seperti itu mereka dapatkan kalau tidak dari dunia maya,mengingat usia mereka yang masih abg labil. 

Nah itu salah satu kasus yang masih hangat untuk taun ini, tapi sebenarnya masih banyak kasus yang melibatkan anak-anak dengan perilakunya yang kurang terpuji. Oleh karena itu selalu dampingi putra dan putri anda selama berselancar didunia maya ataupun dalam pergaulan sehari-hari. Kita juga tidak dapat menyalahkan sepenuhnya dengan adanya teknologi internet yang semakin maju, bagaimanapun juga kita perlu internet untuk kemajuan yang penting gunakan dengan bijak dan semestinya menyangkut hal positif.








Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Putra Indonesia telah teracuni_Goresan luka"

  1. Begitu lah, tidak hanya internet yang seperti merajalela menguasai hidup kita, diikuti juga perkembangan-perkembangan alat teknologi lainnya, kadang-kadang manfaatnya disalahgunakan, memang turut prihatin juga, karena seiring perkembangan zaman, semua berlalu begitu cepat,, :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya tidak terasa sangat cepat,jika sewaktu saya kecil untuk membeli sebuah gameboy saja tak terbeli, karena itu mainan portable yang sangat mahal, tapi sekarang semua anak memegang smartphone satu-satu dan malangnya mereka masih belum dapat menggunakannya secara bijak karena belum waktunya

      Delete

- Mohon komentar sesuai isi artikel teman :-)

- Terima kasih atas kunjungannya :-)

- jika ada yang ingin ditanyakan atau saran bisa mengirimnya ke contact form.